Cari Blog Ini

Senin, 10 Desember 2012

TIP SUKSES MENJADI GURU


Tip Sukses Menjadi Guru


Sebagai seorang guru, sungguh merupakan suatu kebanggaan sekaligus kebahagiaan apabila aktifitas belajar-mengajar yang dilaksanakan membuahkan keberhasilan. Demi sebuah keberhasilan itulah berbagai upaya senantiasa dilakukan oleh guru.
Adalah Akhmad Sudrajat, M.Pd yang telah menuangkan kembali, dengan berbagai penyesuaian, merekonstruksi lima belas tip mengajar bagi guru dari tulisan Gisele Glosser dalam sebuah artikel yang berjudul “Tips For New Math Teachers”. Kelima belas tips mengajar tersebut adalah :
  1. Berpikir kritis dan usaha yang jujur lebih penting daripada jawaban yang benar. Cobalah untuk tidak mengerutkan kening ketika siswa memberikan jawaban yang salah atau keliru. Mengerutkan kening seringkali ditafsirkan sebagai bahasa isyarat  penolakan yang dapat menghambat siswa untuk berpartisipasi dalam mengekspresikan pemikirannya.  .
  2. Tidak ada pengajaran tanpa pengendalian. Lebih baik Anda bersusah payah pada hari-hari awal masuk sekolah untuk menemukan cara-cara terbaik dalam mengelola kelas dan mendisiplinkan siswa,  daripada Anda harus melakukan perjuangan berat sepanjang semester karena Anda tidak berhasil menemukan cara yang paling efektif dalam pengelolaan kelas.
  3. Kadang-kadang hal terbaik untuk dilakukan adalah berhenti berbicara. Jika terjadi kebisingan di kelas, Anda tidak perlu berteriak-teriak meminta para siswa agar berhenti gaduh. Cobalah Anda berdiri di depan kelas dengan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, kemudian tataplah mereka (khususnya siswa yang menjadi sumber keributan) dengan tetap tanpa menunjukkan  ekspresi  marah.
  4. Cobalah lakukan kegiatan yang bervariasi dari waktu ke waktu. Dalam proses pembelajaran rutinitas dan terstruktur memang hal yang baik, tapi apabila hal ini terlalu banyak dilakukan dapat menyebabkan Anda dan kelas Anda jatuh terjerembab ke dalam suatu kebiasaan yang membosankan.
  5. Mendorong siswa untuk bepartisipasi aktif. Berikan kesempatan kepada setiap siswa untuk tampil di depan kelas atau mempersilahkan mereka untuk bekerja dalam kelompok. Sedapat mungkin hindari pembelajaran yang  berpusat pada guru untuk sepanjang tahun.
  6. Cobalah untuk bersikap fleksibel. Misalnya, pada saat berlangsung proses pembelajaran di kelas, Anda punya aturan ketat terhadap siswa tentang permen karet. Tetapi mungkin Anda  dapat memejamkan mata untuk hal ini  ketika siswa sedang menghadapi ujian.
  7. Cobalah uraikan secara jelas topik-topik apa yang akan diujikan. Anda tidak hanya cukup dengan mengatakan dan menyuruh siswa “Minggu depan ulangan, silahkan Pelajari Bab 6!”. Perintah dan penugasan semacam ini akan dirasakan membingungkan, terutama bagi para siswa yang kurang memiliki keterampilan belajar.
  8. Meminta dukungan manajemen. Adalah penting untuk mendapatkan dukungan dari manajemen ketika Anda berhadapan dengan isu-isu sulit, terkait dengan proses pembelajaran yang  Anda lakukan. Misalnya, meminta dukungan untuk mengadakan konferensi dengan para orang tua siswa yang  mengalami kesulitan dalam belajar.
  9. Berikan siswa kesempatan untuk mengikuti ujian. Jika seorang siswa selalu hadir dalam setiap pertemuan di kelas, namun karena satu dan lain hal dia tidak bisa hadir pada hari ujian, Anda seyogyanya dapat  memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti ujian susulan dan  jangan membiarkannya lebih dari satu atau dua hari.
  10. Gunakan teknik “Front Loading”.  Para siswa cenderung lebih  termotivasi untuk belajar pada awal masuk sekolah. Pada awal masuk sekolah, selain diajak meninjau kembali materi pada semester sebelumnya,  secara garis besarnya siswa juga diajak untuk mengenal topik-topik  yang  hendak dipelajarinya selama satu semester ke depan
  11. Ajarkan para siswa untuk memiliki keterampilan memecahkan masalah. Ketika siswa Anda memasuki dunia kerja atau terjun ke masyarakat, sudah pasti dia  akan banyak berhadapan dengan berbagai masalah yang harus dia selesaikan dengan baik. Melalui pembelajaran yang Anda lakukan diharapkan para siswa akan terbiasa  dan terampil  dalam memecahkan aneka masalah yang dihadapinya..
  12. Berikan penghargaan atas setiap hasil dan usaha belajar mereka. Penghargaan yang Anda berikan akan memberikan motivasi kepada para siswa untuk mengerjakan sesuatu lebih baik lagi
  13. Lakukanlah yang terbaik dari diri Anda dan  bersikap adillah  kepada seluruh siswa, maka Anda akan mendapatkan rasa hormat dari mereka. Krisis kepercayaan kepada guru  seringkali bersumber dari ketidaksanggupan untuk menampilkan yang terbaik kepada siswanya.
  14. Motivator terbaik adalah menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Jangan lepaskan pembelajaran dari dunia nyata siswa, belajarkanlah mereka hal-hal yang berhubungan dan menyentuh langsung kehidupan mereka  Misalkan guru Matematika ketika sedang membelajarkan tentang sistem metrik, mintalah kepada siswa membawa kertas karton kosong dan botol-botol dari dapur mereka,  untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.
  15. Di sekolah-sekolah tertentu, adakalanya siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan (kelas unggulan). Hal ini membuat mereka lebih menonjol dibandingkan peserta lainnya. Di satu sisi, cara ini dapat memberikan  kemudahan bagi guru untuk memberikan pelayanan pembelajaran secara homogen, namun di sisi lain juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

MENYUSUN SINOPSIS CERITA


Menyusun Sinopsis Cerita


            Sinopsis cerita adalah ringkasan cerita dengan mengutamakan alur atau plot yang tepat dan menarik dari suatu cerpen, novel, atau drama. Pembuatan sinopsis merupakan salah satu cara memahami karya sastra. Kondisi ini jangan dibalik, yaitu untuk memahami karya sastra dengan cara membaca sinopsis suatu karya sastra. Sinopsis hendaknya dapat memberikan dorongan kepada orang lain (pembaca sinopsis) untuk membaca karya sastra secara utuh. Dengan demikian penyusun sinopsis harus berupaya agar dapat menggerakkan keinginan pembacanya untuk membaca karya sastranya secara utuh supaya lebih jelas dan nikmat daripada hanya membaca sinopsisnya.
            Berdasarkan uraian di atas, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun sinopsis cerita.
  1. Alur atau jalan cerita sebaiknya disusun secara kronologis dan tepat sesuai dengan alur aslinya. Jika cerita aslinya menggunakan alur maju, sinopsis juga menggunakan alur maju. Jika alur mundur yang digunakan dalam cerita aslinya, sinopsisnya juga menggunakan alur mundur.
  2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa penyusun sinopsis yang mengutamakan aspek komunikatif dan persuasif.
  3. Sinopsis harus dapat memberikan rangsangan kepada pembaca untuk membaca naskah aslinya atau menyaksikan pertunjukan drama yang disinopsiskan.

Berikut ini contoh sinopsis dari cerita pendek berjudul “Bulan Mati” karangan Yulius R. Siyaranamual. Cerpen tersebut mengisahkan percintaan “Romeo dan Yuliet” ala Timor.

SINOPSIS CERPEN “BULAN MATI”

            Seorang laki-laki bernama Enos dan perempuan bernama Ina saling jatuh cinta. Kedua keluarga, baik dari pihak Enos maupun Ina tidak menyetujui dan menentang keras hubungan mereka. Masalah kehormatan dan adat istiadat membuat jarak panjang yang tak terselesaikan.
            Kedua ayahnya mengancam akan membunuh jika mereka masih saling mencintai. Ancaman ini bukan hanya berlaku kepada Enos dan Ina, tetapi juga kepada ayah mereka masing-masing.
            Ketika Enos sedang berduaan dengan Ina, muncullah Amalodo, ayah Ina. Dengan rasa benci dan marah yang memuncak, ia menembak Enos hingga tewas. Mayatnya kemudian dibuang ke laut. Kemudian Amalado meladeni pertarungan di tengah lautan dengan Metekato, ayah Enos. Mereka bertarung dengan cara memancing ikan bersama. Mungkin inilah bentuk “duel” ala mereka. Pemenangnya adalah yang mendapat ikan paling banyak, paling besar, atau yang pertama memperoleh ikan.
            Namun sayang sekali saat itu bulan mati sehingga tak ada ikan. Yang terkena kail malah mayat Ina. Rupanya Ina memilih mati menceburkan diri ke laut mengikuti Enos.

CARA MENGHILANGKAN PIKIRAN KOTOR


CARA MENGHILANGKAN PIKIRAN KOTOR DARI OTAK KITA
Sebagai hamba-Nya yang lemah tak jarang pikiran kotor tiba-tiba nongkrong di otak tanpa kita undang dan tak terduga sama sekali, entah itu karena melihat sesuatu yang berbau pornografi atau karena sedang bertengkar dengan pasangan kita, sehingga kita berandai-andai .... dan apabila kita mau jujur hal ini seringkali membuat kita kelabakan dan bingung karenanya.
Itu bukanlah suatu kesalahan, sifat yang manusiawi dan lumrah namun apabila dibiarkan terus menerus dapat menggerogoti otak dan menuntun kita melakukan hal yang tidak semestinya kita lakukan. Sebenarnya banyak cara untuk menghilangkannya. Berikut ini ada beberapa solusi yang dapat dicoba, antara lain:
1.         Membaca buku
Bacalah buku-buku yang santai seperti buku komik atau cerita lucu. Dengan membaca komik atau cerita lucu otak kita akan kembali fres.
2.         Main game
Bagi anda yang suka main game, entah itu permainan game yang ada dikomputer ataupun PS, hal ini bisa mengusir pikiran kotor yang tiba-tiba nongkrong karena dengan bermain game kita fokus untuk memenangkan game yang sedang kita mainkan.
3.         Nonton tv
Cobalah untuk melihat acara yang santai, contohnya acara komedi dengan begitu kita bisa tertawa, dengan tertawa pikiran plong dan hatipun senang.
4.         Menulis
Bagi anda yang mempunyai kegemaran menulis. Ambillah kertas dan cobalah untuk menuliskan sesuatu, entah itu puisi, cerita lucu ataupun hanya sebuah coretan saja.
5.         Main dengan anak
Ini adalah cara terjitu bagi anda yang mempunyai buah hati, apalagi bila si kecil masih usia dini. Kita bisa mengajak mereka bercanda dan tertawa bersama. Atau mengajari mereka pelajaran yang belum mereka pahami, ataupun sekedar membacakan sebuah cerita buat mereka. Dengan begitu hubungan kita dengan anak-anak semakin dekat dan kita merasa damai disisi mereka.
Selamat mencoba semoga berhasil !!!!!!!

DONGENG KANCIL DAN MERAK


Dongeng Kancil dan Merak
Merak pancen seneng macak. Mula tansah nengsemake. Wulune katon edi, gawe resep kang padha nyawang. Mula ora sithik tangga-teparo padha mara nyang omahe Merak saperlu sinau ngadi busana lan ngadi salira.“Aku pengin supaya bisa nduweni sandhangan wulu kaya kowe, Rak,” ujare Kancil marang Merak.“Sandhangan wulu kang tememplek ing awakku iki paringane Gusti Kang Akarya Jagad. Aku mung tinanggenah ngrumat lan njaga supaya tetep katon endah,” wangsulane Merak kanthi sareh. “Anggonku seneng dandan lan ngupakara kaendahan iki mung wujud rasa syukurku marang Gusti!” bacute tanpa linandhesan rasa umuk.“Supaya wuluku bisa dadi kaya wulumu, piye carane?” pitakone Kancil.
“Tangeh lamun, Cil! Aku-kowe ki mung saderma nglakoni. Apa kang dadi peparinganing Pangeran kudu tinampa kanthi ati segara,” wangsulane Merak. “Karo maneh kabeh sing tememplek ana saranduning badan iki, mesthi piguna marang awake dhewe. Kang ana ing aku ora durung mesthi ana ing kowe, semono uga kosok baline, Cil. Wulu soklatmu kuwi mesthi piguna tumrapmu!”
Nanging Kancil sajak kemeren nyawang kaendahan wulune Merak. “Piguna apa?” Sawise megeng napas sawetara banjur nggrundel, “Senajan piguna, nyatane wuluku letheg! Aku luwih bungah yen wuluku bisa kaya wulumu! Saben kewan ora sebah nyawang!”“Kuwi rak mung saka panggraitamu dhewe. Nanging ora kok, Cil!” sahute Merak. “Sebab saben kewan ginaris dhewe-dhewe! Uga bab wulu! Wulu-wuluku kaya ngene, wulu-wulumu kaya ngono, wulune Macan, wulune Gajah, lan sato kewan liyane ora ana sing padha!”
Senajan akeh-akeh Merak anggone ngandhani, nanging ora bisa mbendung pepenginane Kancil nduweni wulu kaya wulu Merak. “Sakarepmu anggonmu kandha, Rak! Mung aku njaluk tulung supaya aku bisa nduweni wulu kaya kowe!” kandhane Kancil setengah meksa.
Merak gedheg-gedheg gumun karo kekarepane Kancil. “Saupama bisa, terus mengko kowe dadi kewan apa?” pitakone Merak.“Kewan apa wae terserah sing arep ngarani! Mung kira-kira bisa ta, Rak?” pitakone Kancil ngoyak, ora sabar.“Bisa wae, nanging mung imitasi! Pasangan!”“Ora masalah!” Kancil bungah. “Ndang dipasang!” panjaluke kesusu.“Ya sabar, Cil! Aku kudu nglumpukake bodholane wuluku lan wulu-wulune wargaku.”“Terus kapan?”“Udakara rong mingguan.”“Tak tunggu, Rak, ujare Kancil banjur nerusake lakune. Merak mung nyawang kanthi mesem, “Cil, Kancil. Yen duwe kekarepan kok ngudung, tanpa metung tuna lan bathine. Kudu tak udaneni kekarepane, ngiras kanggo menehi piwulang marang dheweke.”Tekan dina sing dijanjekake, esuk uthuk-uthuk Kancil
wis tekan omahe Merak. “Piye, Rak? Iki
wis rong minggu!”“Beres!” jawabe Merak karo nata wulu-wulu sing
wis diklumpukake, “Gilo! Wulu-wulu wis mlumpuk, malah wis dakdhewek-dhewekake! Wulu awak, wulu swiwi, wulu buntut, aku uga wis golek tlutuh wit karet barang minangka kanggo nemplekake ing badanmu!”“ Wis gek ndang dipasang nyang awakku!” ujare Kancil karo lungguh dhingklik sacedhake Merak.Merak banjur ngoser-oseri kabeh kulite Kancil nganggo tlutuh karet. Bareng kawawas
wis ora ana sing keri, baka siji Merak nemplekake wulu-wulu nut karo kebutuhane. Wulu gulu ditemplekake ing gulu, wulu awak ing awak, wulu sikil ing sikil, dene wulu buntut uga dipasang ing buntute Kancil.Sedina natas, kabeh wulu wis kapasang ing kulite Kancil.“Rampung, Cil,” ujare Merak mesem. “Kae ana pengilon, ndang ngiloa!”Kancil banjur ngilo. Weruh kahanan awake, dheweke mongkog, “Iki sing dakkarepake!” celathune. “Aku bakal dadi salah sijining kewan kang paling endah!”“Bener kandhamu, Cil. Tur ora ana sing madhani!” Merak mbombong. “Mung aja nganti kaendahan mau malah ngreridhu lakumu,” bacute ngelingake.“Ngreridhu piye? Wong apike kaya ngene kok ngreridhu.”“Lho, wulu-wulu kuwi mung templekan. Cetha bakal ngebot-eboti awakmu!”Kancil ora nggagas, malah gage pamitan. “
Wis, Rak. Aku pamit! Lan nedha nrima awit saka kabecikanmu, aku selak pengin mamerke kahananing awakku saiki!”“Sing ati-ati, Cil,” kandhane Merak karo nguntapake Kancil metu saka omahe.Metu saka platarane Merak, Kancil mlaku lon-lonan. Bokonge digidal-gidulake, pamrihe supaya bisa mamerake wulune kang apik tur edi. Saben ketemu sato, Kancil tansah mesem karo aruh-aruh sombong. Dene sing diaruhi uga genti mesem, mung eseme esem geli. Geli amarga weruh kahanan kang ora lumrah. Nanging tumrap Kancil esem mau tinampa beda, “Kabeh kewan padha kesengsem lan kepincut karo aku,” ujare jroning ati.Nanging sengsem, edi, lan endah mau ora suwe. Bareng tlutuh karet mau garing, kulite Kancil dadi kaku nyekengkeng. Akibate sikil, gulu, lan buntute angel diobah-obahake. Kancil mung bisa njegreg ngececer, ora bisa lumaku.“Tulung! Tulung! Tuluuung!” pambengoke sabisa-bisane.“Ana apa, Cil?” pitakone Merak krungu pambengoke Kancil.“Gage tulungana aku, saranduning badanku angel diobahake!”“Kabeh wulu sing nemplek ing awakmu kudu dicopot kabeh, kowe gelem?”“Gelem, Rak!” ujare Kancil nglenggana marang apa sing wis dilakoni. Dheweke eling menawa kabeh paringane Gusti mono kudu tansah disyukuri. Apik, edi, lan endah tumraping sesawangan kadhang bisa ngganggu utawa mbilaheni.
Alon-alon, Merak mbubuti wulu sing wis kebacut kraket ing awake Kancil. Senajan ngrasakake perih amarga sebagian kulite ana sing katut thethel, Kancil mung mringis-mringis karo ngempet lara. Ora sambat. Ndhadha tumindake kang salah merga mung nuruti karepe dhewe, tanpa metung tuna lan bathine.