KONSEP DAN CONTOH
PENGEMBANGAN
SILABUS DAN MODEL
PEMBELAJARAN DI TK/RA
1. Pengertian
Silabus merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil
belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian
Kompetensi Dasar.
Silabus pembelajaran di TK dituangkan dalam bentuk
perencanaan
semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
2. Pengembangan Silabus
a. Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program
pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan,
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan
sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan
sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
Langkah-langkah
pengembangan program semester, sebagai berikut:
· Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni dan standar perkembangan dasar.
· Menentukan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
· Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar
dengan Tema”. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil
belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
· Menetapkan pemetaan jaringan tema dengan
memperhatikan keleluasaan cakupan pembahasan tema dan sub-sub tema serta minggu
efektif sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.
Berikut ini disajikan contoh
tema dan alokasi waktu
Tema Semester 1
NO.
|
Tema
|
Perkiraan Waktu*
|
1
|
Diri Sendiri
|
3 minggu
|
2
|
Lingkunganku
|
4 minggu
|
3
|
Kebutuhanku
|
4 minggu
|
4
|
Binatang
|
3 minggu
|
5
|
Tanaman
|
3 minggu
|
JUMLAH
|
17 minggu
|
Tema Semester 2
No.
|
Tema
|
Alokasi Waktu
|
1
|
Rekreasi
|
4
minggu
|
2
|
Pekerjaan
|
3
minggu
|
3
|
Air, udara, dan
api
|
2 minggu
|
4
|
Alat komunikasi
|
2 minggu
|
5
|
Tanah airku
|
3 minggu
|
6
|
Alam semesta
|
3 minggu
|
JUMLAH
|
17 minggu
|
Catatan:
Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah
semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni),
karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.
Kegiatan tengah semester ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat,
kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka pengembangan
pendidikan anak seutuhnya.
Contoh perencanaan semester dapat dilihat pada lampiran 1a dan 1b.
B. Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan
kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester
yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah
direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
subtema.
Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk,
antara lain satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok dan
satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran berdasar minat.
1. SKM model pembelajaran
kelompok
a. Komponen SKM model pembelajaran kelompok
adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model
pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut:
·
Menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
Membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
Menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester.
Contoh SKM model pembelajaran
kelompok dapat dilihat pada lampiran 2a dan 2b.
2. SKM model pembelajaran
dengan sudut kegiatan
a. Komponen SKM model pembelajaran dengan
sudut adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model
pembelajaran dengan sudut kegiatan adalah sebagai berikut:
·
menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan
sudut kegiatan dapat dilihat pada lampiran 3a dan 3b.
3. SKM model pembelajaran
dengan area
a.
Komponen SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah
pengembangan SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
·
menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan
area dapat dilihat pada lampiran 4a dan 4b.
B. Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun
dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan
kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang
dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH
terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,
istirahat/makan, dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan
dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain,
misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan sebagainya.
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat
mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini
dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk
bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif,
kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan
pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang
baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individual/
kelompok.
Istirahat/Makan merupakan
kegiatan yang digunakan untuk mengisi
kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan,
makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan
kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan
kegiatan bermain dengan alat permainan
di luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan
bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan dengan kemauan anak, anak makan
kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu kemudian makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang
dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan
akhir, misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita,
mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok
hari, menyanyi, berdoa, dan sebagainya.
Satuan kegiatan harian (SKH)
dapat disusun dalam bentuk, antara lain SKH model pembelajaran kelompok, SKH
pembelajaran berdasarkan minat dengan sudut kegiatan, dan SKH pembelajaran
berdasarkan minat dengan area.
1. SKH model pembelajaran kelompok
a.Komponen SKH model pembelajaran
kelompok sebagai berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Penilaian
perkembangan peserta didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH model pembelajaran kelompok adalah
sebagai berikut:
·
Memilih
kegiatan yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan
indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
·
Merumuskan
kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
·
Memilah
kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program
yang direncanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memilih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator.
Contoh SKH model pembelajaran kelompok
dapat dilihat pada lampiran 5a dan 5b.
2. SKH model pembelajaran dengan
sudut kegiatan
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan sudut kegiatan sebagai
berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Alat
dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan sudut sebagai berikut:
·
Memilih
dan menata kegiatan ke dalam SKH.
·
Memilah
kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
·
Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan
dilaksanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memilih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau
indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan sudut
dapat dilihat pada lampiran 6a dan 6b.
3. SKH model pembelajaran dengan
area
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan area sebagai berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Alat
dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan area sebagai berikut:
·
Memilih
kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi
keterangan bidang pengembangan.
·
Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator
yang dipilih dalam SKH.
·
Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan
dilaksanakan.
·
Memilih
kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan
inti, kegiatan pembeajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang
direncanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memiih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau
indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan area
dapat dilihat pada lampiran 7a dan 7b.
Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru
dapat mengembangkan model SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan TK
masing-masing.
|
|
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL : SENIN, 26 JULI 2009
WAKTU : 07.30 – 10.15
INDIKATOR
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
ALAT/SUMBER BELAJAR
|
PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
|
|
Alat
|
Hasil
|
|||
- Mentaati peraturan yang ada (P)
- Menyebutkan nama diri, nama orang tua,
jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap (B)
- Berjalan maju pada garis lurus, berjalan
di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil
membawa beban (FM)
- Mencoba dan mengamati macam-macam
rasa (K)
- Menggambar bebas dengan berbagai
media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan-bahan alam) (S)
- Meniru membuat garis tengah,
datar, miring, lengkung, dan lingkaran (FM)
- Membilang/menyebut urutan bilangan dari
1 sampai 20 (K)
- Bertepuk tangan dengan 3 pola (S)
|
Upacara bendera ± 15 menit
I. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT
( KLASIKAL )
- Bernyanyi, berdoa, salam
- Memperkenalkan diri sendiri
- Pemberian tugas berjalan maju pada garis
lurus
II. KEGIATAN
INTI ± 60 MENIT
( INDIVIDUAL/KELOMPOK )
- Eksperimen membuat teh manis
- Menggambar bebas dengan krayon
- Pemberian tugas meniru membuat garis
lengkung
III. ISTIRAHAT/MAKAN ± 30 MENIT
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Bermain
IV. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT
( KLASIKAL )
- Pemberian tugas menyebutkan urutan bilangan 1—10
- Pemberian tugas bertepuk
tangan dengan 3 pola
- Berdiskusi kegiatan hari ini
- Menyanyi, berdoa, pulang
|
Tiang bendera dan bendera
Anak (peraga langsung)
Tali
Air, teh, gula, cangkir, sendok
Buku gambar, krayon
Buku tulis, pensil
Air, serbet, bekal anak, alat bermain di luar kelas
Lambang bilangan 1-10
|
Observasi
Observasi
Percakapan
Unjuk kerja
Penugasan dan observasi
Hasil karya
Hasil Karya
Observasi
Penugasan
Unjuk kerja
Observasi
|
Jakarta, .....................................
Mengetahui Kepala TK, Guru
Kelas,
------------------------------------- ----------------------------------------------
Contoh penataan ruang kelas model pembelajaran kelompok
dengan kegiatan pengaman
|
|||||
Contoh Model Pembelajaran Kelompok dengan
Sudut-sudut Kegiatan untuk Kelompok B
Kelompok : B
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal
Diriku
Hari, Tanggal : Senin, 26 Juli 2007
Waktu : 07.30 – 10.15
Indikator:
·
Berdoa
sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (Pembiasaan)
·
Menyebutkan
nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap
(Bahasa)
·
Mencoba
dan menceritakan apa yang terjadi jika: air teh dicampur dengan gula (Kognitif)
·
Membilang
dan menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20 (Kognitif)
·
Berjalan
maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, dengan berjinjit,
berjalan dengan tumit sambil membawa beban (Fisik/Motorik)
·
Meniru
membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran (Fisik/Motorik)
·
Menggambar
bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan
bahan alam) dengan rapi (Seni)
·
Bertepuk
tangan dengan 3 pola (Seni)
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Kelompok dengan
Sudut-sudut Kegiatan
1. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
·
Bernyanyi,
berdoa, dan mengucap salam
·
Membicarakan
tema/sub tema (Bahasa)
·
Melakukan
kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas
(Fisik/Motorik).
2.
KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL/KELOMPOK)
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak secara klasikal, misalnya:
Kelompok I : Meniru membuat garis lengkung
(Fisik/Motorik)
Kelompok II : Menggambar bebas dengan krayon (Seni)
Kelompok III : Eksperimen
membuat teh manis (Kognitif)
- Anak dapat memilih kegiatan yang disukai pada hari itu
- Anak bebas mengerjakan tugasnya dan duduk di kelompok atau di sudut yang disukai anak (sudut ke-Tuhanan, keluarga, pembangunan, alam sekitar, atau sudut kebudayaan)
- Apabila anak tidak mau mengerjakan tugas dari guru dan memilih bermain di sudut yang disukainya, diperbolehkan, namun guru harus tetap memotivasi anak yang diprogramkan guru
- Anak tidak diharuskan menyelesaikan semua tugas yang diprogramkan guru.
- Perpindahan anak sesuai dengan keinginannya
- Pada waktu kegiatan berlangsung guru tidak berada di satu kelompok saja, tetapi guru memberi bimbingan kepada anak yang menemukan kesulitan, walaupun anak tersebut berada di kelompok lain.
3.
ISTIRAHAT ± 30 MENIT
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah
makan) dan bermain.
4.
KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
·
Menyebutkan
urutan bilangan 1-10 (Kognitif)
·
Bertepuk
tangan dengan 3 pola (Seni)
·
Diskusi
tentang kegiatan satu hari
·
Menyanyi,
berdoa, pulang
ALAT/SUMBER BELAJAR
Alat/sumber belajar yang digunakan pada hari itu
disesuaikan dengan kegiatan yang diprogramkan guru.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Penilaian dilaksanakan dengan observasi,
percakapan, penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja serta percakapan guru
dengan anak di sudut –sudut kegiatan secara individu. Guru harus menilai dan
mencatat kegiatan yang dilakukan anak didik di sudut–sudut kegiatan sesuai
dengan kegiatan yang disukai anak.
Catatan:
Contoh langkah-langkah menyusun kegiatan, satuan kegiatan mingguan (SKM), satuan
kegiatan harian (SKH), dan penataan ruang kelas model pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman untuk kelompok A sama dengan kelompok B, dan perbedaannya pada
indikator yang dikembangkan.
|
|
|
Model pembelajaran berdasarkan minat adalah model
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih/melakukan
kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Pembelajaran berdasarkan minat dirancang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya
yang menekankan pada prinsip (1) Individualisasi pengalaman pembelajaran bagi
setiap anak, (2) membantu anak untuk
membuat pilihan-pilihan melalui kegiatan dan
pusat-pusat kegiatan, dan (3) peran serta keluarga.
Dalam proses pembelajaran, pembelajaran
berdasarkan minat dapat melibatkan anggota keluarga dengan cara sebagai
berikut:
- Anggota keluarga dilibatkan secara
sukarela dalam kegiatan pembelajaran.
- Anggota keluarga bermitra dengan TK dalam
membuat keputusan tentang anak.
- Anggota keluarga dapat berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan di TK.
Pembelajaran berdasarkan minat menggunakan 10
area, yaitu: area agama, balok, bahasa, drama, berhitung/matematika, IPA,
musik, seni/motorik, pasir dan air, membaca dan menulis. Dalam satu hari dapat
dibuka minimal 4 area.
Di bawah ini diuraikan contoh model pembelajaran
berdasarkan minat, SKM, SKH, dan penataan ruang kelas.
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model
Pembelajaran Berdasarkan Minat
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL : SENIN, 26 JULI 2007
WAKTU : 07.30 – 10.15
Indikator :
·
Mentaati
peraturan yang ada (P)
·
Menceritakan
pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut (B)
·
Menyebutkan
nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
·
Berjalan
maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit,
berjalan dengan tumit sambil membawa beban (F)
·
Membilang/menyebut
urutan bilangan 1-20 (K)
·
Mencoba
dan mengamati macam-macam rasa. (K)
·
Menggambar
bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan
bahan alam) dengan rapi (S)
·
Menciptakan
3 bentuk bangunan dari balok (S)
·
Bertepuk
tangan dengan 3 pola (S)
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Minat
1. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
·
Bernyanyi,
berdoa, dan mengucap salam (Pembiasaan)
·
Bercerita
tentang pengalaman (3/4 anak) setiap hari dan setiap satu anak bercerita, 3
atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut.
·
Membicarakan
tema/sub tema (Bahasa)
·
Melakukan
kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas
(Fisik/Motorik).
2. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL DI AREA)
·
Sebelum
melaksanakan kegiatan inti, guru membicarakan tugas-tugas di area yang
diprogramkan pada hari itu
·
Area
yang dibuka setiap hari minimal 4-5 sesuai indikator yang dikembangkan
·
Guru
menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan
·
Kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
Area Berhitung/Matematika
Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-5
Area Seni/ Motorik
Menggambar bebas dengan krayon
Area IPA
Eksperimen membuat teh manis
Area Balok
Menciptakan satu bangunan dari balok
·
Anak
dibebaskan memilih area mana yang disukai, walaupun area itu tidak dibuka
sesuai program guru
·
Anak
dapat berpindah sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru
·
Apabila
anak tidak mau melakukan kegiatan di 4-5 area yang diprogramkan, guru
diharuskan memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan
·
Guru
dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya
·
Guru
dapat memberikan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah ditentukan.
Di samping itu guru juga dapat menilai ke mana saja minat anak pada hari itu
dengan mengadakan ceklist (v) di setiap area (nama anak dan nama 10 area)
·
Guru
membagi jumlah anak di kelas ke masing-masing area yang diprogramkan (misalnya
4/5 area)
·
Bagi
kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan jumlah anak dibatasi
agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai
dapat lebih maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain
·
Orangtua/keluarga
dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan
pembelajaran
·
Orangtua/keluarga
dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
anak.
- ISTIRAHAT/MAKAN ± 30 MENIT
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah
makan) dan bermain.
- KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
·
Bertepuk
tangan dengan 2 pola (Seni)
·
Diskusi
tentang kegiatan satu hari dan menginformasikan tentang kegiatan esok hari
·
Bercerita
dari guru
·
Menyanyi,
berdoa, pulang
ALAT/SUMBER BELAJAR
Alat/sumber belajar yang ada di masing-masing area
dapat digunakan dan ditambah dengan alat yang sesuai program.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Penilaian dilaksanakan dengan observasi,
penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja.
|
KELOMPOK : B
|
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL : SENIN, 26 JULI 2007
WAKTU : 07.30 – 10.15
INDIKATOR
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
ALAT/SUMBER BELAJAR
|
PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
|
|
Alat
|
Hasil
|
|||
- Mentaati peraturan yang ada (P)
- Menceritakan pengalaman/kejadian secara
sederhana dengan urut (B)
- Menyebutkan nama diri, nama orang tua,
jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
- Berjalan maju pada garis lurus, berjalan
di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil
membawa beban (F)
- Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20
(K)
- Mencoba dan mengamati macam-macam
rasa. (K)
- Menggambar bebas dengan berbagai
media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi
(S)
- Menciptakan 3 bentuk bangunan dari
balok (S)
- Bertepuk tangan dengan 3 pola (S)
|
Upacara bendera ± 15 menit
I.
KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
- Bernyanyi, berdoa, salam
- Bercerita tentang pengalaman
- Memperkenalkan diri sendiri
- Pemberian tugas berjalan maju pada garis
lurus
II. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT
(INDIVIDUAL DI AREA)
Area Berhitung/Matematika
- Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan
bilangan 1-10
Area IPA
- Eksperimen membuat teh manis
Area seni, Motorik
- Menggambar bebas dengan krayon
Area Balok
- Menciptakan satu bangunan dari balok
III. ISTIRAHAT/MAKAN ±30 MENIT
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Bermain
IV. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
- Pemberian tugas bertepuk tangan dengan 3
pola
- Berdiskusi dengan anak tentang kegiatan
sehari dan informasi kegiatan esok hari
- Bercerita dengan buku cerita
- Menyanyi, berdoa, pulang
|
Tiang bendara dan bendera
Diri sendiri (langsung)
Langsung anak
Tali rafia
Lambang bilangan 1-10
Air panas, teh, gula, cangkir, sendok.
Buku gambar, krayon
Balok-balok berbagai ukuran.
Air, serbet, bekal anak, alat alat bermain
Peraga langsung
Buku cerita
|
Observasi
Unjuk kerja
Observasi
Unjuk kerja
Penugasan
Penugasan dan observasi
Hasil karya
Hasil karya
Observasi
Unjuk kerja
Penugasan
Observasi
|
Jakarta, ............................
Mengetahui Kepala TK, Guru
Kelas,
-------------------------------------- --------------------------------
|
Catatan:
1.
Area
pasir dan air diletakkan di dekat pintu agar kalau air tumpah atau pasir
tercecer mudah dibersihkan dan tidak tercecer ke seluruh ruang.
2.
Area
balok dan area matematika diletakkan berdekatan agar peralatan di area balok
dapat dipinjam dan dimanfaatkan oleh anak didik
di area matematika.
3.
Tempat
pertemuan pagi bisa diletakkan di tengah jika ruang kelas sedang (tidak luas).
Jika ruang kelas cukup luas area pagi sebaiknya diletakkan di tepi agar anak
tidak terlalu aktif dan merusak konsentrasi anak.
4.
Area
seni, motorik diberi ruang yang cukup luas agar anak bisa beraktivitas cukup
leluasa dalam mengembangkan motorik halusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar